Sajak: Sembahyang

June 15, 2015

Hei, izinkan aku bertanya...
Hidup untuk mati,
atau mati untuk hidup?

Jangan kau tanya hal itu padaku,
tanyakan saja pada Tuhanmu.

Tuhan darimana?
Dia selalu menjauhiku,
dia bahkan tak sudi mendengar do'aku.

Kau salah...
Bukan Dia yang menjauhimu,
tapi kau sendiri yang menjauhi-Nya.
Apalagi kau tidak pernah sembahyang.

Ah, sok tahu kau!
Entah sudah berapa banyak aku menungging didepan-Nya,
jidatku bahkan sudah menghitam.

Itulah...
Kau itu bukannya sembahyang,
kau cuma menungging.
Apa yang kau harapkan dari-Nya ketika yang kau lakukan cuma menungging.

Kau meledekku ya?!

Bukan...
Aku cuma bantu kau ingat,
niat kau sudah betul apa belum.
Kalau kau cuma menungging,
ya kau cuma dapat jidat hitam.
Tapi kalau kau niat sembahyang lillah ta'ala,
maka rahmat-Nya pula yang kau dapat...

Jadi,
hidup untuk mati atau mati untuk hidup?

Sudah kubilang, tanya saja Tuhanmu...



Jogja, 15 Juni 2015
-Dalam fikiran-

No comments:

Powered by Blogger.