Kiki's Delivery Service 2014 (Live Action) VS Kiki's Delivery Service 1989

January 06, 2015


Berhubung kemarin koneksi internet kos'an lagi down, jadi aku skip sehari mau posting tulisan. Seharusnya ini buat diposting kemarin. Yasudahlah..

Jadi ceritanya kemarin aku baru aja kelar nonton film live action yang diangkat dari salah satu animasi buatan Studio Ghibli yakni Kiki's Delivery Service, setelah kemarinnya lagi aku nonton  yang versi animasinya. Sebenarnya animasi Kiki's Delivery Service sudah ada di folder netbookku hampir setahun, dan baru kemarin ditonton gara - gara gak sengaja dapet yang versi orangnya (live action) di warnet deket kos - kos'an.

Oya, sebelumnya aku kasih warning dulu, tulisan ini nantinya bukan berupa review ataupun spoiler (ya ada sih spoiler dikit - dikit, tapi cuma untuk membandingkan). Karena disini aku cuma ingin nunjukin perbedaan mencolok dari kedua film yang berjudul sama ini. Cuma yang satu yang meranin orang, sementara yang satunya lagi berupa gambar yang digerakkan (animasi).

Intinya, film ini menceritakan tentang seorang gadis penyihir yang diharuskan merantau dan menetap disebuah kota saat berumur 13tahun untuk berlatih selama setahun. Kota yang didatanginyapun tidak ditentukan, yang penting dikota tersebut sedang tidak ditinggali oleh penyihir lain.

Pertama kali Kiki tiba di Kota

Karena yang pertama aku tonton yang animasinya jadi kita bahasnya mulai dari sini dulu ya. Over all, menurut aku cerita dari yang versi animasinya keren, meski sempet kaget juga pas ngecek di wikipedia ternyata ini film keluaran tahun 1989 (wow). Gak heran juga sih melihat yang produksi film ini tuh studio sekelas Ghibli. Oh ya aku mau cerita sedikit tentang studio Ghibli. Sebenarnya aku sudah cukup lama pernah denger studio ini, cuma gak pernah berminat nonton filmnya karena menurutku style gambar mereka yang gak anime banget. Cek deh, semua film - film yang dibuat studio ini punya style gambar yang khas banget dan kalau kamu bandingin sama anime - anime kebanyakan pasti kerasa style-nya Ghibli itu terlalu retro.

Ano Hi Mihna

Studio Ghibli: Howl's Moving Castle

Bener kan beda? apalagi setelah kamu tonton beberapa judul lain yang juga di produksi Studio Ghibli.

At first, aku nonton ini karena dosenku kapan hari muterin salah satu filmnya dikelas (fyi: aku ini mahasiswa jurusan animasi), kalau gak salah judulnya Spirited Away. Ya namanya diputer dikelas kan suka gak suka nonton juga, eh ternyata ceritanya bagus, mana pake' acara ngegantung lagi gara - gara filmnya belum kelar tapi jam kuliahnya udah habis. Jadi deh aku minta filenya ke dosenku buat ngelanjutin nonton sendiri di kos'an.

Mulai sejak itulah aku suka nonton film - film produksinya Studio Ghibli. Beberapa judul yang pernah aku tonton itu: Spirited Away, Howl's Moving Castle, My Neighbour Totoro, The Secret World of Arrietty, dan Kiki's Delivery Service.

Yak kembali lagi ke pembahasan kita tentang Kiki's Delivery Service. Menurutku jalan cerita yang disajikan di versi animasinya lebih jelas dan lebih masuk akal dibandingkan yang live actionnya. Ya aku gak menuntut live actionnya harus ngeplek sama yang animasinya sih, karena emang rata - rata kelemahan live action yang diangkat dari anime itu ya bakal banyak bedanya. Tapi kalo sampai bikin banyak karakter hilang dan out of character kan mengecewakan banget. Jujur aja, aku gak terlalu menikmati film live actionnya. (-3-)

Tombo dan Kiki

Kiki dan Tombo (live action)

Contoh karakter yang sifatnya jadi parah banget itu si Tombo. Anak laki - laki yang pertama kali ditemui Kiki setelah dia sampai di kota Koriko. Kalo di versi animenya Tombo itu karakter periang yang terkagum - kagum sama Kiki, sampai terus - terusan ngepoin Kiki setiap mereka gak sengaja ketemu dan bikin Kiki jengkel setengah mati. Nah kalo di versi live actionnya karakter Tombo terhadap Kiki diawal malah terkesan memusuhi dan membenci Kiki, bahkan saat mereka mulai akrab pun yang punya inisiatif buat mendekat itu Kiki bukan Tombo. -_-

Belum lagi, kejadian - kejadian di live action yang menurutku gak jelasnya pake' banget. Mulai dari kuda nil yang (kutebak) sepertinya maskot kota Koriko kehilangan ekornya, Kiki yang dituduh membawa kutukan sampai adegan penyanyi favorit Kiki nyanyi sambil hujan - hujannya. Bener - bener kecewa lah sama live actionnya.

Lebih lengkapnya lagi, kalian tonton sendiri ya. Dua - duanya yang ditonton, yakin deh alur live actionnya terkesan dipaksakan.

Oke gitu doang ajalah, udah panjang banget ternyata. Selamat menonton dan selamat membandingkan...

2 comments:

  1. Iya live action nya kecewa berat. Ceritanya jauh berbeda dari versi anime.

    ReplyDelete
    Replies
    1. So typical film2 kebanyakan yg diangkat dari anime.. hhe..

      Delete

Powered by Blogger.