Not My Graduation Day
Tulisan ini lahir dari efek malem - malem dengerin playlist lagu mellow sambil lihat - lihat peembaharuan instagram temen sekampus yang saya follow (yang pada upload foto wisuda). Jadi ya memang bikin rada baper gitu.
Mungkin saya memang belum pernah cerita tentang dunia perkuliahan. Gak banyak yang bisa di ceritakan juga sih. Yah sebut saja, seorang lulusan SMA tahun 2011 yang tidak lolos SNMPTN dan SBMPTN kemudian dapet sms broadcast sekolah - sekolah ikatan dinas dan terpikat dengan salah satunya yang fokus jurusannya dibidang penyiaran dan kebetulan lokasinya di jogja. Kota yang sudah ditinggali selama tiga tahun terakhir (selama SMA) dan udah kaya' kota favorit kesekian setelah kampung halaman (Tebing Tinggi - SUMUT). Dan setelah sempat pro-kontra dengan kedua orang tua yang gak sinkron (satunya ngebolehin daftar di MMTC, satunya gak ngebolehin dengan segala macam pertimbangan) akhirnya saya dibolehkan mendaftar.
Pas pilih program studi juga gitu, lagi - lagi faktor terpikat. Pas buka website pendaftaran saya lihat prodi Animasi. Langsung terbesit; sepertinya keren. Padahal awalnya mau pilih prodi yang ngajarin biar jadi sutradara atau produser gitu. Fix, karena saya memang suka menggambar, yang ada dalam bayangan dikepala itu kalau masuk jurusan ini hobi saya bisa tersalur dan bisa bikin film kartun seperti yang biasa saya tonton tiap minggu pagi pas masih kecil dulu. Daftar, ikut test, nunggu pengumuman, diterima. Jadilah saya mahasiswi Animasi di Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta.
Sudah bisa membaca kan, kira - kira sekarang ini tahun keberapa saya jadi mahasiswa kan?
Yang ada di benak saya saat melihat foto - foto bertoga teman - teman itu: "ah, mereka ini yang dulu ospek bareng saya, yang bareng - bareng dimarahi senior - senior bag. keamanan yang doyan cari - cari kesalahan maba. Sekarang mereka sudah lulus lebih dahulu dari saya".
Saya iri, jelas. Bohong kalau saya bilang tidak iri dengan mereka - mereka yang diwisuda tahun ini. Siapa yang tidak ingin cepat - cepat memberi kado kelulusan kepada orang tua tercinta? Pasti bahagia sekali bisa lulus tepat waktu, setidaknya dengan lulusnya kita berkurang beban biaya pendidikan dan biaya lain - lain yang dikeluarkan ummi dan abi. Syukur - syukur setelah lulus sudah ada pekerjaan menanti. Bisa bantu - bantu biaya dapur.
Menyesal, sedikit. Bohong kalau saya bilang tidak menyesal. Kenapa dulu saya menyepelekan perkuliahan saya. Mager sedikit bolos. Hujan sedikit jadi alasan untuk tidak berangkat. Akhirnya, harus mengulang di beberapa mata kuliah karena belum lulus. Namanya juga menyesal, kalau datangnya diawal bukan menyesal namanya. Saya bisa apa untuk sesuatu yang sudah terjadi? Toh tidak bisa mengembalikan waktu yang saya buang.
Wasting time? memang. 1 tahun tersiakan. Apalagi wisuda di kampus tidak seperti kampus - kampus kebanyakan yang paling tidak seminimnya setahun ada dua kali graduation day. Di kampus saya wisuda hanya diadakan satu tahun sekali diakhir tahun. Jadi kalau saya mau lulus saya harus ikut tahun berikutnya.
Dimarahi orang tua karena mengecewakan mereka dengan molor kuliah? iyalah. Orang tua mana yang tidak kecewa, anak yang disekolahkan dengan biaya yang diperas dari keringat darah bukannya segera lulus malah main - main. Meski tidak diutarakan, orang tua saya, orang tua kalian, orang tua kamu pasti kecewa. Jangankan orang tua, liburan kemarin saya bahkan dinasihati habis - habisan oleh pakde saya karena kelulusan saya yang tertunda ini. Apalagi saya anak pertama, yang seharusnya jadi uswatun hasanah untuk adik - adik saya. Ada yang membicarakan saya yang tertunda kelulusannya? ada, jelas ada. Saya terima itu, karena memang kesalahan saya sampai kelulusan ini tertunda.
Saya tidak akan minta maaf lagi, sudah pernah. Dan apalah artinya kata - kata maaf saya ketika saya tidak bisa membuktikan kalau saya bisa lulus. Dengan lulusnya saya, saya rasa itu permintaan maaf sesungguhnya yang bisa saya haturkan kepada ummi dan abi yang selama ini mensupport saya sepenuh hati tapi malah saya khianati.
Jadi resolusi dari rasa iri, menyesal saya ini cuma satu. Saya HARUS lulus tahun depan. Tidak boleh ada next year lain setelah 2016. setelah 2016 saya sudah menyandang gelar S.ST, Sarjana Sains Terapan. Bantu do'akan saya. Saya pun berdo'a dan ikhtiar untuk memperbaiki setahun yang sudah saya sia - siakan.
Meski hari ini (3 Desember 2015) bukan kelulusan saya, saya tetap senang karena hari ini adalah hari kelulusan teman - teman saya. Meski saya tidak menghadiri langsung, saya tulus ucapkan selamat untuk teman - teman yang lulus tahun ini. :) Today is not my graduation day, but today is my friends graduation day. Semoga langkah kalian setelahnya dipermudah Allah...^^
*at first, saya nulis ini nangis. Baper parah.
** malah jadi ber-"saya - saya". Karena sepertinya aneh kalau ber-"aku-aku" ditulisan se-"baper" ini.
Menyesal, sedikit. Bohong kalau saya bilang tidak menyesal. Kenapa dulu saya menyepelekan perkuliahan saya. Mager sedikit bolos. Hujan sedikit jadi alasan untuk tidak berangkat. Akhirnya, harus mengulang di beberapa mata kuliah karena belum lulus. Namanya juga menyesal, kalau datangnya diawal bukan menyesal namanya. Saya bisa apa untuk sesuatu yang sudah terjadi? Toh tidak bisa mengembalikan waktu yang saya buang.
Wasting time? memang. 1 tahun tersiakan. Apalagi wisuda di kampus tidak seperti kampus - kampus kebanyakan yang paling tidak seminimnya setahun ada dua kali graduation day. Di kampus saya wisuda hanya diadakan satu tahun sekali diakhir tahun. Jadi kalau saya mau lulus saya harus ikut tahun berikutnya.
Dimarahi orang tua karena mengecewakan mereka dengan molor kuliah? iyalah. Orang tua mana yang tidak kecewa, anak yang disekolahkan dengan biaya yang diperas dari keringat darah bukannya segera lulus malah main - main. Meski tidak diutarakan, orang tua saya, orang tua kalian, orang tua kamu pasti kecewa. Jangankan orang tua, liburan kemarin saya bahkan dinasihati habis - habisan oleh pakde saya karena kelulusan saya yang tertunda ini. Apalagi saya anak pertama, yang seharusnya jadi uswatun hasanah untuk adik - adik saya. Ada yang membicarakan saya yang tertunda kelulusannya? ada, jelas ada. Saya terima itu, karena memang kesalahan saya sampai kelulusan ini tertunda.
Saya tidak akan minta maaf lagi, sudah pernah. Dan apalah artinya kata - kata maaf saya ketika saya tidak bisa membuktikan kalau saya bisa lulus. Dengan lulusnya saya, saya rasa itu permintaan maaf sesungguhnya yang bisa saya haturkan kepada ummi dan abi yang selama ini mensupport saya sepenuh hati tapi malah saya khianati.
Jadi resolusi dari rasa iri, menyesal saya ini cuma satu. Saya HARUS lulus tahun depan. Tidak boleh ada next year lain setelah 2016. setelah 2016 saya sudah menyandang gelar S.ST, Sarjana Sains Terapan. Bantu do'akan saya. Saya pun berdo'a dan ikhtiar untuk memperbaiki setahun yang sudah saya sia - siakan.
Meski hari ini (3 Desember 2015) bukan kelulusan saya, saya tetap senang karena hari ini adalah hari kelulusan teman - teman saya. Meski saya tidak menghadiri langsung, saya tulus ucapkan selamat untuk teman - teman yang lulus tahun ini. :) Today is not my graduation day, but today is my friends graduation day. Semoga langkah kalian setelahnya dipermudah Allah...^^
*at first, saya nulis ini nangis. Baper parah.
** malah jadi ber-"saya - saya". Karena sepertinya aneh kalau ber-"aku-aku" ditulisan se-"baper" ini.
No comments: